Penelusuran Blog

Kamis, 02 November 2017

Krisis Pendidikan Berkarakter Celakalah Generasi Masa Depan

Krisis Pendidikan Berkarakter Celakalah Generasi Masa Depan
Artikel Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya



Bangsa Indonesia sedang dilanda krisis rasa nasionalisme, toleransi, semangat Bhineka Tunggal Ika serta nilai-nilai Pancasila, ini terbukti dengan banyaknya kasus-kasus konflik antara suku/ras, tawuran, amuk masa, narkoba, pornografi, bullying dan sebagai. Seperti konflik yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia saat ini ada yang belum selesai.                                                            
Ada beberapa hal yang membuat bangsa Indonesia jadi sangat miris. Pertama, musibah ini terkait langsung dengan generasi muda. Generasi muda adalah orang-orang yang akan menjadi penerus bangsa, yang akan memegang masa depan bangsa ini.
Yang kedua, peran generasi muda dalam konteks perjuangan dan pembangunan dalam sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan dan memegang peranan sentral, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi, perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual. Generasi muda saat ini cenderung melakukan kegiatan yang tidak berfaedah dan hanya demi kesenangan semata.
Yang ketiga, kondisi generasi muda sekarang cenderung apatis, tidak banyak berbuat dan hanya berusaha mempertahankan situasi yang ada tanpa usaha dan kerja keras melakukan perubahan yang lebih baik dan produktif atau bahkan cenderung tidak kreatif sama sekali karena para pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa nyaman, aman dan tentram seperti saat ini. Berbeda dengan generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana pergolakan kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan masalah yang dihadapi.


Mengapa bisa terjadi?
Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan dampak negatif dari gadget dan medialisasi yang telah salah dipergunakan oleh generasi muda untuk mengakses hal negatif. Selain itu, dampak dari bermain game online yang terdapat unsur kekerasan, pornografi, perjuadian, dan hal negatif lainnya yang ditiru dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu minimnya pengetahuan serta penerapan karakter kepada generasi muda sehingga mereka tidak menyadari bahkan mempedulikan dampak dari setiap perbuatannya yang menyimpang tersebut. Maka perlunya pendidikan karakter untuk selamatkan masa depan bangsa.
Pendidikan karakter menjadi hal yang sangat mendesak saat ini, terlebih dalam era globalisasi, teknologi, dan medialisasi ini. Perlunya penerapan dan penataan kembali nilai-nilai karakter pada masyarakat, terutama di sekolah sebagai tempat menuntut ilmu. Celakalah generasi muda masa depan bangsa ini apabila tidak memiliki karakter.

Lantas siapa yang yang harus berperan?
Keluarga berpotensi untuk mengembangkan karakter anak melalui ikatan emosi yang kuat antara orangtua dan anak. Pola pengasuhan dan prinsip-prinsip pengasuhan orang tua terhadap anak, seperti prinsip keteladanan diri, kebersamaan merealisasikan nilai-nilai moral, sikap demokratis dan terbuka, dan kemampuan menghayati kehidupan, menentukan apresiasi anak terhadap nilai-nilai disiplin diri yang ditanamkan.  Nilai-nilai tersebut berkaitan erat dengan kecerdasan emosi yang merupakan bagian dari pembentukan karakter anak yang utuh menyeluruh, cakap dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan dan cepat berubah, serta mempunyai kesadaran emosional dan spiritual, bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan.
Peran pemerintah merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembentukan karakter bangsa. Sebagai penyelenggara pemerintahan harus ikut dalam pengambil dan pelaksanan kebijakan yang menentukan berhasilnya pembangunan karakter bangsa. Terkait dengan menetapkan berbagai peraturan daerah (Perda) untuk memback–up pelasanaan pendidikan karakter di daerah yang dapat mendukung pelaksanaan pembentukan karakter bangsa dengan berbagai kebijakan umum yang memperkuat pengembangan program pendidikan karakter.  Oleh karena itu solusi pemerintah dalam mewujudkan generasi bangsa berkarakter, yaitu memperbaiki kurikulum yang ada di masing-masing sekolah.
Peran guru atau pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Guru merupakan teladan bagi siswa dan memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter siswa. Mengingat nilai-nilai tersebut merupakan makna dari sebuah gagasan yang telah dikenal luas dalam dunia Pendidikan secara luas dan menjadi semboyan dengan arti penting di tanah air terutama guru dalam mendidik muridnya.
”Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani”
Yang artinya ”Di Depan memberi contoh”, guru harus dapat memberikan teladan dan dapat menjadi panutan dengan.  memberikan contoh-contoh yang baik. "Di Tengah memberi Semangat", guru harus dapat memberikan inspirasi/motivasti berupa ide ketika berada diantara murid. "Di Belakang memberi Dorongan", seorang guru harus dapat memberikan dorongan dan juga arahan kepada peserta didik.
Dalam pendidikan yang harus disisipkan nilai-nilai berkarakter yang merupakan karakter utama bangsa ini serta nilai yang bermakna dalam pembelajaran melalui kurikulum. Seperti nilai-nilai religius, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan karakter religius akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini. Nilai nasionalisme, sangat diperlukan demi menciptakan masa depan yang senantiasamengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Mandiri, dalam berusaha percaya kepada kemampuan diri sendiri untuk menggapai prestasi dan cita-cita. Gotong royong, dalam membangun dan mencapai tujuan. dan integritas, karakter integritas akan menyembuhkan salah satu penyakit yang tumbuh subur hingga sekarang, yaitu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Pada akhirnya, rasanya kita sepakat bahwa pendidikan karakter telah menjadi kebutuhan dasar untuk menyelamatkan masa depan bangsa ini. Seperti buah pikiran Ki Hadjar Dewantara lainnya, “Dengan ilmu kita menuju kemuliaan.” Semoga bangsa ini dapat menuju kemuliaan sejati dengan pendidikan karakter. Tanpa adanya karakter, celakalah generasi masa depan bangsa ini. Perubahan itu memang susah, tetapi bukan berarti tidak usah.


1 komentar:

Budidaya Jambu Kristal Unggul di Desa Agrowisata Desa Bantarsari

Mengulik Budidaya Si Jambu Tanpa Biji  Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya  Gambar 1. Perbedaan jambu kristal dengan jambu merah ...