Penelusuran Blog

Kamis, 02 November 2017

Krisis Pendidikan Berkarakter Celakalah Generasi Masa Depan

Krisis Pendidikan Berkarakter Celakalah Generasi Masa Depan
Artikel Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya



Bangsa Indonesia sedang dilanda krisis rasa nasionalisme, toleransi, semangat Bhineka Tunggal Ika serta nilai-nilai Pancasila, ini terbukti dengan banyaknya kasus-kasus konflik antara suku/ras, tawuran, amuk masa, narkoba, pornografi, bullying dan sebagai. Seperti konflik yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia saat ini ada yang belum selesai.                                                            
Ada beberapa hal yang membuat bangsa Indonesia jadi sangat miris. Pertama, musibah ini terkait langsung dengan generasi muda. Generasi muda adalah orang-orang yang akan menjadi penerus bangsa, yang akan memegang masa depan bangsa ini.
Yang kedua, peran generasi muda dalam konteks perjuangan dan pembangunan dalam sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan dan memegang peranan sentral, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi, perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual. Generasi muda saat ini cenderung melakukan kegiatan yang tidak berfaedah dan hanya demi kesenangan semata.
Yang ketiga, kondisi generasi muda sekarang cenderung apatis, tidak banyak berbuat dan hanya berusaha mempertahankan situasi yang ada tanpa usaha dan kerja keras melakukan perubahan yang lebih baik dan produktif atau bahkan cenderung tidak kreatif sama sekali karena para pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa nyaman, aman dan tentram seperti saat ini. Berbeda dengan generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana pergolakan kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan masalah yang dihadapi.


Mengapa bisa terjadi?
Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan dampak negatif dari gadget dan medialisasi yang telah salah dipergunakan oleh generasi muda untuk mengakses hal negatif. Selain itu, dampak dari bermain game online yang terdapat unsur kekerasan, pornografi, perjuadian, dan hal negatif lainnya yang ditiru dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu minimnya pengetahuan serta penerapan karakter kepada generasi muda sehingga mereka tidak menyadari bahkan mempedulikan dampak dari setiap perbuatannya yang menyimpang tersebut. Maka perlunya pendidikan karakter untuk selamatkan masa depan bangsa.
Pendidikan karakter menjadi hal yang sangat mendesak saat ini, terlebih dalam era globalisasi, teknologi, dan medialisasi ini. Perlunya penerapan dan penataan kembali nilai-nilai karakter pada masyarakat, terutama di sekolah sebagai tempat menuntut ilmu. Celakalah generasi muda masa depan bangsa ini apabila tidak memiliki karakter.

Lantas siapa yang yang harus berperan?
Keluarga berpotensi untuk mengembangkan karakter anak melalui ikatan emosi yang kuat antara orangtua dan anak. Pola pengasuhan dan prinsip-prinsip pengasuhan orang tua terhadap anak, seperti prinsip keteladanan diri, kebersamaan merealisasikan nilai-nilai moral, sikap demokratis dan terbuka, dan kemampuan menghayati kehidupan, menentukan apresiasi anak terhadap nilai-nilai disiplin diri yang ditanamkan.  Nilai-nilai tersebut berkaitan erat dengan kecerdasan emosi yang merupakan bagian dari pembentukan karakter anak yang utuh menyeluruh, cakap dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan dan cepat berubah, serta mempunyai kesadaran emosional dan spiritual, bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan.
Peran pemerintah merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembentukan karakter bangsa. Sebagai penyelenggara pemerintahan harus ikut dalam pengambil dan pelaksanan kebijakan yang menentukan berhasilnya pembangunan karakter bangsa. Terkait dengan menetapkan berbagai peraturan daerah (Perda) untuk memback–up pelasanaan pendidikan karakter di daerah yang dapat mendukung pelaksanaan pembentukan karakter bangsa dengan berbagai kebijakan umum yang memperkuat pengembangan program pendidikan karakter.  Oleh karena itu solusi pemerintah dalam mewujudkan generasi bangsa berkarakter, yaitu memperbaiki kurikulum yang ada di masing-masing sekolah.
Peran guru atau pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Guru merupakan teladan bagi siswa dan memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter siswa. Mengingat nilai-nilai tersebut merupakan makna dari sebuah gagasan yang telah dikenal luas dalam dunia Pendidikan secara luas dan menjadi semboyan dengan arti penting di tanah air terutama guru dalam mendidik muridnya.
”Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani”
Yang artinya ”Di Depan memberi contoh”, guru harus dapat memberikan teladan dan dapat menjadi panutan dengan.  memberikan contoh-contoh yang baik. "Di Tengah memberi Semangat", guru harus dapat memberikan inspirasi/motivasti berupa ide ketika berada diantara murid. "Di Belakang memberi Dorongan", seorang guru harus dapat memberikan dorongan dan juga arahan kepada peserta didik.
Dalam pendidikan yang harus disisipkan nilai-nilai berkarakter yang merupakan karakter utama bangsa ini serta nilai yang bermakna dalam pembelajaran melalui kurikulum. Seperti nilai-nilai religius, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan karakter religius akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini. Nilai nasionalisme, sangat diperlukan demi menciptakan masa depan yang senantiasamengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Mandiri, dalam berusaha percaya kepada kemampuan diri sendiri untuk menggapai prestasi dan cita-cita. Gotong royong, dalam membangun dan mencapai tujuan. dan integritas, karakter integritas akan menyembuhkan salah satu penyakit yang tumbuh subur hingga sekarang, yaitu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Pada akhirnya, rasanya kita sepakat bahwa pendidikan karakter telah menjadi kebutuhan dasar untuk menyelamatkan masa depan bangsa ini. Seperti buah pikiran Ki Hadjar Dewantara lainnya, “Dengan ilmu kita menuju kemuliaan.” Semoga bangsa ini dapat menuju kemuliaan sejati dengan pendidikan karakter. Tanpa adanya karakter, celakalah generasi masa depan bangsa ini. Perubahan itu memang susah, tetapi bukan berarti tidak usah.


Jumat, 19 Mei 2017

Artikel Ilmiah Mamalia Tupai

TUPAI Mamalia Kecil yang Lincah!
Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya

1. DESKRIPSI
a. Ciri-ciri umum



Tupai adalah segolongan mamalia kecil yang mirip, dan kerap dikelirukan, dengan bajing. Secara ilmiah, tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dari keluarga bajing. Tupai adalah pemangsa serangga, dan dahulu dimasukkan ke dalam bangsa insektivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut, sedangkan bajing dan bajing terbang termasuk bangsa Rodentia (hewan pengerat) bersama-sama dengan tikus. Perbedaannya dengan bajing yaitu, tupai mempunyai mempunyai kumis yang panjang. Moncongnya pun lebih pendek. Tupai merupakan hewan mamalia dan berdarah panas dan secara umum merupakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, seperti buah berkulit keras seprti buah kenari, chestnut, hazelnut, dab buah cemara.
b. Karakteristik tupai
Tupai dapat melompat dari ujung dahan ke dahan lain sejauh 4 meter. Pada saat melompat kaki depan dan belakang direnggangkan dan melayang serta ekor dipipihkan, dapat jatuh bebas dari ketinggian 9 meter dan mendarat dengan mulus di atas keempat kakinya. Tupai biasanya mengeluarkan bunyi yang nyaring utuk berkomunikasi dengan kumpulan atau ahli keluarganya apabila mereka mencari makanan atau diganggu musuh.
c. Habitat
Habitat Tupai hidup hampir semua habitat dari tropis hutan hujan ke semi keringpadang pasir, dan hanya menghindari daerah kutub tinggi dan gurun terkering. Tupai kebanyakan hidup di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara dan ada juga di Pulau Kalimantan (Borneo). Dari segi lokasi para tupai memilih bersarang di tempat atau pohon yang lebat dan terdapat banyak makanan. Tupai jantan dan betina yang tinggal dalam sarang bersama dan kemudian melahirkan anak. Sarang tupai terbuat dari ranting-ranting dan daun-daun kayu yang dibuat dikawasan agak tinggi atau di atas pohon sehingga dapat aman dari ancaman musuh seperti ular dan burung pemangsa.



d. Klasifikasi Tupai
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               :  Mamalia
Ordo                :  Scabdantia
Familia            :  Tupaiidae
Genus              :  Tupaia
Spesies            :  Tupaia sp.
2. MORFOLOGI


a. Bagian caput :
Terdapat organon visus (mata) yang  jeli untuk memperkirakan jarak yang tepat, mempunyai moncong bagian rima oris (mulut) terdapat satu pasang gigi seri yang terus berkembang (gigi) di masing-masing rahang atas dan bawah yang harus dibuat pendek dengan menggerogoti. Memiliki gigi yang dapat aus atau tanggal dan gigi yang aus ini akan segera digantikan dengan pertumbuhan gigi baru dan di bagian antara mulut dan nares anterior (hidung) yang tidak terlalu panjang terdapat kumis yang berperan dalam menjaga keseimbangan. Memiliki auriculae (daun telinga) yang tidak terlalu lebar dan terlihat porus acusticus axternus (lubang telinga).
b. Bagian servix :
Memiliki leher yang pendek.
c. Bagian Truncus :
Terdapat bagian abdomen (perut) terdapat papila mamae (putting susu) dan thorax (dada) berwarna putih, bagian dorsum (punggung) berwarna coklat, bagian kaki lebih panjang daripada bagian tangan, memiliki 4 jari dan dapat berdiri dengan dua kaki.
d. Bagian caudal :
Memiliki ekor yang panjang berumbai dan hampir sama panjang dengan badannya. Ekor berfungsi sebagai alat keseimbangan dan kemudi, sehingga memudahkan tupai melompat dari satu pohon ke pohon lain. Bagian perineum, yaitu daerah antara alat kelamin luar dan anus. Bagian glutea (pantat) berada di dekat caudal (ekor).

3. TOPOGRAFI
Topografi dari Tupai Persia (Sciurus anomalus). Garis putus-putus menunjukkan tepi omentum yang lebih besar yang meliputi sebagian besar organ rongga perut.


Keterangan :
1. Caecum (1a-1c) terletak di sisi kanan rongga perut, yaitu 1a taenia, 1b haustra, 1c incisura.
2.3. Ventrikulus yang menyambung dengan usus besar.
4. Hati (hepar)
5. Lambung (ventriculus)
6. Limpa.
7. Usus kecil (intestinum tanue)
8.9. Usus besar (intestinum crasum)
Sumber : http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0717-95022012000200027
 
Sumber : goldenrose20.blogspot.co.id
4. INTEGUMEN
Fungsi utama rambut adalah untuk pengatur panas tubuh (termoregulasi), pada mamalia tertentu rambut berfungsi sebagai organ indra, karena adanya anyaman akhiran saraf, misalnya vibrissae atau rambut sinus, dapat bergerak bukan karena adanya muskulus arektor pilorum tetapi adanya sinus-sinus darah. Pada penampang memanjang rambut dapat ditemukan bagian-bagian berikut
a. Epidermis, yaitu  bagian kulit terluar merupakan bagian kulit yang paling tebal, berfungsi sebagai melindungi kulit bagian dalam, sebagai indera peraba, dan penerut rangsangan dari luar
b. Dermis, bagian seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis yang terdapat bagian-bagian, yaitu :
a) Akar rambut, yang membantu pertumbuhan rambut serta sebagai penempelan pada lapisan dermis.
b) Bulbus rambut, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah papila dan folikel.
c) Folikel rambut ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut.
d) Matriks rambut
e) Papila rambut menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat, muskulus arektor pilorum, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
c. Lapisan subkutan, yaitu lapisan yang terdapat vena atau pembuluh darah.

5. SISTEM RESPIRASI
 Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
 
Sumber : http//squirrel-organs-diagram_

  Mekanisme pernafasan :



6. SISTEM DIGESTIVUS
Terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
Sumber : http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0717-95022012000200027

 
Sumber : http//squirrel-organs-diagram_
Mekanisme pencernaan :

7. SISTEM CORDIOVASCULER
Jantung berbilik empat pada mamalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.

Sumber : http://squirrel-organs-diagram_

Adapun mekanisme peredaran darah, yaitu :
 
Sumber : http://dosenbiologi.com/hewan/sistem-peredaran-darah-mamalia


8. SISTEM UROGENITAL
a. Uropoeticum
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=mekanisme+ekskresi+uropoetika+mamalia
Mekanisme eksresi :

b. Organa genitalia
a) Sistem genitalia feminine (betina)
 Organ reproduksi dalam betina terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina
b) Sistem genital masculina (jantan)
Organ reproduksi dalam jantan terdiri dari testis untuk menghasilkan sperma, testis, vas deferens dan kelenjar prostat.
Perbedaan organ-organ reproduksi betina dan jantan :                              
 
Sumber : 2Fperbedaan-antara-jantan-dan-betina 
c. Sistem reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya.  Perkembangbiakan tupai terjadi apabila tupai telah mencapai usia kematangan yang ideal untuk melakukan perkawinan biasanya pada usia tupai 2 bulan. Kehamilan tupai hanya sekitar 12-13 hari, tupai dapat beranak 1 - 4 ekor. Seminggu sebelum tupai melahirkan biasanya tupai mulai mencari pepohonan yang cocok untuk dijadikan sarangnya , sarang tupai biasanya terbuat dari ranting - ranting kecil dan di letikan jauh dari tanah, biasanya di pucuk sebuah pohon.
Perbedaan bagian luar alat kelamin betina dan jantan :

Sumber : cepsibo.wordpress.com
9. SISTEM NERVOSUM
a. Sistem nervosum
Pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.


10. MUSCULAR
Tupai sering melakukan kamuflase, terutama ketika di batang pohon. Tupai juga memiliki kecepatan berpindah dari pohon satu ke pohon lainnya, sehingga predator akan terkecoh. Tupai memiliki kemampuan untuk mengubah kaki mereka seratus delapan puluh derajat, yang memungkinkan untuk segera berlari menaiki pohon terdekat untuk melarikan diri. Tupai dapat dengan mudah berlari sepanjang dahan, bergantungan dengan kepala di bawah. Tupai dapat melompat dari ujung dahan ke dahan pohon yang lain sejauh 4 meter . Ketika melompat, ia meregangkan kaki depan dan belakangnya dan melayang. Sementara itu, ekornya yang dipipihkan untuk memelihara keseimbangan. Tupai bahkan dapat jatuh bebas dari dahan setinggi 9 meter di atas tanah dan mendarat dengan mulus di atas tanah dengan keempat kakinya.


11. SKELETON
 
Sumber : http://www.mathandsci.org/vb/thread49450.html
Sistem skeleton pada mamalia (tupai) di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Rangka aksial (sumbu tubuh)
Rangka aksial yang kita sebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah:
a) Tulang tengkorak (cranium)
Tulang tempurung (kranium), yaitu tulang dahi (Frontalis), Tulang ubun-ubun (Parietalis),Tulang pelipis (Temporalis),Tulang kepala belakang (Osipitalis), Tulang baji (Stenoid),  Tapis (Ethmoid).
Tulang wajah Tulang rahang atas (Maksilaris) ,Tulang hidung (Nasalis),Tulang pipi (Zigomatikus), Tulang air mata (Lakrimalis),Tulang langit-langit (Palatinus), Tulang konka nasalis inferior, Tulang rahang bawah (Mandibula), Tulang vomer.
b) Tulang hyoid
c) Tulang belakang (vertebrae), yaitu tulang leher (Serviks), tulang punggung (Thorax), tulang pinggang (Lumbar), tulang selangkang (Sacrum), dan tulang ekor (Koksigea)
d) Tulang dada (sternum)
Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung.
e) Tulang rusuk (costa)

Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae). Dibagi menjadi 2, yaitu:
Sternum (Manubrium, Gladiolus, Xifoid, Setelah dewasa ketiga tulang ini menyatu).
Costae (Tulang rusuk sejati  (7), Tulang rusuk palsu (3), Tulang rusuk melayang (2).
 
Sumber : http://squirrel-organs-diagram_
b. Rangka apendikuler (anggota tubuh)
Rangka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak.Rangka apendikuler terdiri atas bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, dan telapak kaki.Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki. Dan dibagi menjadi 2 :
a) Extremitas superior\
Tulang selangka (Klavikula), tulang belikat (Skapula), tulang pangkal lengan (Humerus), tulang hasta (Ulna), tulang pengumpil (Radius), tulang pergelangan tangan (Karpal), Tulang telapak tangan (Metakarpal), jari tangan (Falanges).
b) Extremitas posterior
Tulang paha (Femur), Tulang lutut (Patella), Tulang betis (Fibula), Tulang kering (Tibia), Tulang pergelangan kaki (Tarsal), Tulang telapak kaki (Metatarsal), dan Jari kaki (Falanges).

Minggu, 14 Mei 2017

Latihan Soal PISCES Zoologi Vertebrata



TES FORMATIF
1.      Terangkan tentang ditemukannya sistem klasifikasi, dan sebutkan para ahli yang terlibat didalamnya!
Jawab :
Para ilmuan di abad 17 dan 18 kebingungan ketika jumlah spesies yang mereka deskripsikan terus bertambah. Perlunya cara praktis untuk mengatur semua informasi tentang spesies dan menatanya dengan cara yang teratur sehingga mengakomodasikan penelitian dan referensi terhadap spesies tersebut Linnaeus dan ilmuwan lain mengembangkan “natural sistem” klasifikasi, spesies-spesies yang sama dikelompokkan ke dalam satu genus, berdasarkan karakter tertentu. Carolus Linnaeus mempelopori penamaan mahkluk hidup yang dikenal dengan Binominal Nomenkular. Pemberian nama ilmiah mahkluk hidup dengan bahasa latin dan terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukan genus dan kata kedua menunjukkan spesies. Kedua kata tersebut dicetak miring atau digaris bawahi. Huruf pertama pada genus menggunakan huruf besar dan huruf pertama pada spesies menggunakan huruf kecil. Contoh: Rana cancrivora. Tujuan dari adanya klasifikasi guna untuk memudahkan dalam mengelompokkan mahkluk hidup. Para ahli yang terlibat adalah Aristoteles mengemukakan tentang sistem dua kingdom yaitu plantae dan animalia, Ernst Haeckel mengemukakan sistem tiga kingdom yaitu monera, plantae, animalia, Copeland dan Whittaker mengemukakan sistem empat kingdom yaitu monera, fungi, plantae, animalia, Robert H. Whittaker mengemukakan sistem lima kingdom yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia. Terakhir Carl Woese mengemukakan sistem enam kingdom diaman Kingdom Monera dibagi menjadi dua kelompok yaitu archaebacteria dan eubacteria. Sehingga menjadi archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.

2.      Buatlah dalam bentuk tabel yang menunjukkan perbedaan dari subfilum Hemichordate, Urochordata, Cepahalochordata, dan Osteichthyes!
Hemichordate
Urochordata
Cepahalochordata
Osteichthyes
-       Tubuhnya lunak
-       Chordanya belum sempurna
-       Hidup di dasar laut pada pasir atau lumpur
-       Notokordnya berongga
-       Memiliki celah insang yang banyak disisi lateral
-       Contoh Balanoglosus ( cacing laut )
-       Tubuhnya pendek, tebal dengan selubung seperti kulit
-       Chorda saraf hewan ini tumbuh dengan baik di dalam ekornya, namun setelah dewasa akan menghilang
-       hewan dewasa memiliki lubang inkuren(oral) yang membawa air ke dalam ruang faringeal
-       serta memiliki lubang ekskuren(atrial) yang berhubungan dengan ruang faringeal melalui suatu celah
-       contoh Molgula sp.
-    Tubuh kecil pipih memanjang
-    Chorda sarafnya tumbuh dengan baik di bagian kepala dan akan tetap ada selama hewan ini hidup
-    Kulit ditutupi oleh sisik dermal yang pipih atau plat tulang, tapi kadang tidak bersisik
-    Rahang merupakan struktur yang komleks
-    Rangka terdiri atas tulang sejati
-    Ruang insang ditutupi dengan tiga tulang dermal besar (operculum)
-    Memiliki gelembung renang
-    Contoh : Cyprinus carpio

3.      Sebutkan persamaan dan perbedaan dari Chondrichthyes dan Osteichthyes!
Jawab :
a.      Adapun perbedaan diantara keduanya adalah :
a)    Chondrichtyes memiliki kerangka dari tulang rawan sedangkan Osteichthyes memiliki kerangka dengan tulang keras.
b)    Chondrichtyes tidak memiliki tutup insang (operculum) sedangkan pada Osteichthyes sudah memiliki tutup insang (operculum).
c)    Chondrichtyes memiliki sisik dengan tipe sisik plakoid sedangkan pada Osteichthyes memiliki sisik dengan tipe sisik sikloid.
d)    Pada chondrichtyes terjadi fertiliasi secara internal, bersifat vivipar dan ovovivipar sedangkan pada Osteichthyes terjadi fertilisasi secara eksternal (di luar tubuh) dan bersifat ovipar.
e)       Chondrichtyes memiliki usus yang pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama sedangkan pada Osteichthyes ususnya panjang dan ramping menggulung.
f)       Chondrichtyes cenderung hidup di air laut sedangkan Osteichthyes hidupnya di air tawar.
b.      Persamaan antara Chondrichthyes dan Osteichthyes sebagai berikut :
a)      Keduanya merupakan kelas dalam klasifikasi pisces.
b)      Hewannya sama-sama memiliki sisik.
c)      Terdapat rahang pada mulut.
d)     Memiliki gigi di dalam mulut.
e)      Alat kelaminnya terpisah.

4.      Buatlah skema classis Chondrichthyes. Berikan contoh spesiesnya!
Jawab :
5.      Tuliskan sistematika ikan tembakang, belut, gabus, gurame, sepat, dan nila!
Jawab :




. Sistematika
Ikan Tembakang
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Pisces
Sub kelas         : Teleostei
Ordo                : Labyrinthici
Sub ordo         : Anabantoidei
Famili              : Anabantidae
Genus              : Helostoma
Spesies            : Helostoma temminckii
Belut
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichthyes
Ordo                :  Synbranchiformes
Famili              : Synbranchidae
Genus              : Monopterus
Spesies            : Monopterus albus
Ikan gabus
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichythes
Ordo                : Persiformes
Famili              : Channidae
Genus              : Channa
Spesies            : Channa striata
Ikan gurame
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichythes
Ordo                : Perciformes
Famili              : Osphronemidae
Genus              : Osphronemus
Spesies            : Osphronemidae gorami

Ikan sepat
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Actinopterygii
Ordo                : Perciformes
Subordo          : Anabantoidei
Famili              : Osphronemidae
Subfamili         : Luciocephalinae
Genus              : Trichogaster
Spesies            : Trichogaster sp.

Ikan nila
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichythes
Ordo                : Persiformes
Famili              : Cichlidae
Genus              : Oreochromi
Spesies            : Oreochromi niloticus



6.      Tuliskan sistematika ikan salmon, teri, kakap, dan tongkol!
Jawab :
Sistematika


 Ikan salmon
Kingdom : Animalia
Filum               :Chordata                            
Kelas               :  Actinopterygii                  
Ordo                : Salmoniformes                  
 Famili              : Salmonidae                      
Genus              : Oncorhynchus                  
Spesies            : Oncorhynchus masou  
Ikan teri
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Clupeidae
Genus : Stolesphorus
Spesies : Stolephorus Sp.

Ikan kakap
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelasa     : Actinopterygii
Ordo        : Perciformes
Famili      : Lutjanidae
Genus      : Lutjanus
Spesies    : Lutjanus campechanus

Ikan tongkol
Kingdom:        Animalia
Filum:  Chordata
Kelas:  Actinopterygii
Ordo:   Perciformes
Famili: Scombridae
Genus: Euthynnus
Spesies: Euthynnus affinis



Budidaya Jambu Kristal Unggul di Desa Agrowisata Desa Bantarsari

Mengulik Budidaya Si Jambu Tanpa Biji  Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya  Gambar 1. Perbedaan jambu kristal dengan jambu merah ...