Penelusuran Blog

Sabtu, 27 Januari 2018

Budidaya Jambu Kristal Unggul di Desa Agrowisata Desa Bantarsari

Mengulik Budidaya Si Jambu Tanpa Biji 

Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya 


Gambar 1. Perbedaan jambu kristal dengan jambu merah 
Sumber : Dokumentasi pribadi 

Sudahkah anda mengenal jambu kristal? 

    Jambu biji kristal merupakan salah satu jenis jambu biji yang banyak diminati oleh konsumen Indonesia karena memiliki rasa yang sangat manis dengan kandungan air lebih banyak sehingga teksturnya agak lembut dan renyah apabila dikunyah seperti buah pir, ukurannya tergolong lebih besar dari jambu batu lainnya, dagingnya berwarna putih tebal dan jumlah biji yang sangat sedikit dengan demikian diberi nama sebutan jambu biji kristal. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, lalu menyebar ke negara Asia lainnya, seperti Indonesia. Jambu biji saat ini telah dibudidayakan dan menyebar luas di daerah Jawa. Prihatman menjelaskan dalam sebuah jurnal bahwa jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yang lain, sehingga mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan tidak berbiji yang diberi nama Jambu Biji Kristal. Jambu Biji Kristal termasuk spesies Psidium guajava. 

    Desa Bantarsari Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor adalah Desa Jambu Kristal Nasional yang memiliki sektor perkebunan Jambu Kristal terluas, hampir di setiap kampung di daerah ini terdapat perkebunan jambu kristal. Berdasarkan hasil wawancara petani di daerah Bantasari, cara yang tepat untuk budidaya Jambu Kristal, yaitu dengan beberapa tahap, yaitu tahap penanaman, tahap pemeliharaan dan tahap panen. 

Gambar 2. Salah satu perkebunan jambu kristal di Desa Bantarsari 
Sumber : Dokumentasi pribadi 

Pertama, tahap penanaman dengan cara mencangkok tanaman jambu Kristal sampai muncul akar biasanya sekitar 1 bulan lamanya. Hasil cangkok dipindahkan kedalam polybag sampai muncul daun pada batang. Lalu dipindahkan ke dalam tanah hasil galian sedalam 60 cm atau ½ m dan diberi pupuk kandang, yaitu pupuk kambing. 

Kedua, pada tahap pemeliharaan tanaman jambu Kristal dilakukan penyemprotan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu, yaitu penyemprotan hormon giberelin dan penyemprotan hama. Membersihkan gulma di sekitar tanaman juga perlu agar nutrisi tanaman jambu Kristal terjaga dengan baik. Dilakukan pemotongan pada setiap pucuk tanaman jambu Kristal agar muncul cabang-cabang baru. Dan apabila telah tumbuh buah, dilakukan pembungkusan dengan menggunakan koran dan plastik transparan yang berguna untuk melindungi jambu dari gangguan hama. 

Ketiga, tahap panen biasanya dilakukan dalam 1 minggu sekali, tetapi dapat lebih cepat panen apabila dalam musim hujan, yaitu dalam waktu 3 hari. Cara memanen dengan menggunakan gunting untuk membuka pembungkus buah dan dipotong bersama dahan dan daunnya agar jambu tetap segar. Buah jambu Kristal yang dapat dipanen memiliki kriteria, diantaranya buah berukuran besar, berwarna hijau muda atau kekuningan dan tidak busuk atau termakan oleh hama. 


Gambar 3. Proses pemeliharaan jambu kristal
 Sumber : Dokumentasi pribadi 

      Kualitas tanah dan sumber air yang dekat dengan perkebunan yang menjadi faktor unggulnya jambu Kristal di daerah yang akan dijadikan daerah agrowisata jambu Kristal ini. Menurut bapak Rafi sang petani Jambu Kristal mengatakan “Keistimewaan jambu Kristal di daerah Bantarsari, yaitu terkenal dengan ukuran jambunya yang lebih besar dengan jumlah biji yang sangat sedikit dan rasanya lebih manis dibandingkan jambu dari perkebunan daerah lain. Mungkin hal yang menjadi salah satu alasan daerah ini dinobatkan sebagai Desa Jambu Kristal Nasional”. Penanaman secara cangkok pun berpengaruh terhadap rasa yang menghasilkan rasa yang lebih manis dan lebih banyak ditumbuhi buah.

Gajah Hewan Raksasa yang Cerdas

  GAJAH SUMATERA MAMALIA CERDAS TERBESAR DI INDONESIA!
Artikel Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya

Gajah Sumatera merupakan subspesies dari gajah Asia yang berhabitat di pulau Sumatera. Kini, gajah adalah jenis hewan yang paling besar yang hidup di alam. Gajah Sumatera bahkan menjadi mamalia dengan ukuran tubuh terbesar di Nusantara. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Ciri khas fisik gajah adalah telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup benda atau makanan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_sumatera (Diakses pada : 30 Mei 2017 pukul 17.15)
  MORFOLOGI GAJAH 



Berat gajah Sumatera sekitar 3-6 ton dengan tinggi 2-4 meter. Gajah Sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah India. Memiliki kulit berwarna abu kecoklatan dengan rambut berwarna coklat yang tidak lebat dan tidak tersebar secara menyeluruh di tubuhnya, cenderung terdapat  pada bagian kepala dan  ekor. Kulit gajah Sumatera terlihat lebih terang dibanding gajah Asia lain.  Pada bagian atas kepala Gajah Sumatera memiliki dua tonjolan, hal ini yang membedakan dengan kepala gajah Afrika yang cenderung datar. Memiliki daun telinga yang lebar dan terdapat corak putih kemerahan membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Yang membedakan daun telinga gajah Sumatera dengan gajah Afrika, yaitu gajah Sumatera lebih kecil dan berbentuk segitiga sedangkan gajah Afrika memiliki daun telinga yang besar dan berbentuk kotak. Memiliki mata yang kecil berwarna hitam dan cenderung terlihat seperti sedang dalam keadaan menutup. Dibagian antara belalai dan mulut terdapat gading yang berwarna putih kekuningan, gajah jantan yang memiliki gading yang panjang sedangkan pada betina, gadingnya pendek dan hampir tidak terlihat, perbedaannya dengan gajah Afrika, yaitu jantan dan betina sama-sama punya gading. Memiliki belalai yang memiliki fungsi yang sama dengan hidung, selain itu digunakan untuk minum dengan memasukan air kedalam belalai lalu dimasukan ke mulut dan juga digunakan untuk meraup seperti jari. Gajah Sumatera memiliki 5 kuku di kaki bagian depan dan 4 kuku di kaki belakang. Dan memiliki ekor yang panjangnya hingga setengah dari kakinya dengan rambut pada bagian ujungnya, 

  APA MAKANAN HEWAN RAKSASA?
Hewan raksasa ini membutuhkan sehari memerlukan asupan makanan hingga 230 kg atau setara dengan 5-10% dari bobot tubuhnya. Sedangkan untuk minum dibutuhkan 160 liter air setiap hari dengan menghisapnya melalui belalai. Gajah Sumatera termasuk hewan herbivora karena memakan rumput-rumputan, daun, ranting, umbi-umbian dan kadang buah-buahan. Setidaknya terdapat 69 spesies tumbuhan yang bisa dijadikan pakan gajah. Tumbuhan tersebut terdiri dari 29 kelompok rumput-rumputan dan 40 kelompok tanaman non rumput. Gajah Sumatera diketahui lebih menyukai rumput-rumputan. 
Gajah Sumatera memilih untuk makan saat hujan atau setelah hujan reda agar dapat memenuhi kebutuhan garam mineral dalam tubuhnya seperti kalsium, magnesium, dan kalium. Cara cerdas lainnya yang mereka lakukan adalah dengan menggemburkan tanah tebing atau memakan gumpalan tanah yang mengandung garam. Efesiensi sistem pencernaan gajah sangat buruk. Hewan ini bisa membuang fesesnya setiap satu jam sekali. 


  DIMANA HABITAT MAMALIA CERDAS?

Mobilitasnya yang cukup tinggi mengakibatkan gajah Sumatera dapat hidup dalam tipe habitat yang berbeda-beda, diantaranya seperti hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan dataran rendah, dan hutan hujan pegunungan rendah. Gajah Sumatera         menyukai hutan yang ditumbuhi pepohonanyang lebat, selain dapat dijadikan tempat berteduh untuk menstabilkan suhu tubuh saat cuaca panas. Hewan ini pun memilih habitat yang memiliki sumber air. Mereka adalah spesies yang sangat bergantung pada ketersediaan air untuk minum dan berkubang. Karena habitat hidupnya terus menyempit. Terhitung 25 tahun terakhir, Pulau Sumatera telah kehilangan 70% luas hutan tropis yang menjadi habitat gajah.

https://jurnalbumi.com/gajah-sumatera/ ( Diakses pada : 30 Mei 2017 pukul 17.30)
  ASAL DAN PENYEBARAN

Hewan terbesar ini merupakan subspesies dari gajah Asia yang berhabitat di pulau Sumatera Indonesia, maka dari itu dinamakan gajah Sumatera.
Populasinya tersebar di 7 propinsi Indonesia meliputi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.


  CIRI KHAS GAJAH SUMATERA


Gajah minum air hasil galian tanah
Ciri khas fisik dari gajah adalah belalai yang  panjang, memiliki gading yang biasanya dimiliki oleh jantan dan memiliki telinga yang lebar untuk melindungi gajah dari panas. Uniknya, gajah menggunakan belalainya untuk minum ketika berendam di sungai, namun menggunakan belalai saat minum di daerah rawa dan sungai dangkal. Di musim kemarau gajah sumatera bisa menggali air di dasar sungai yang mengering hingga kedalaman satu meter untuk kebutuhan minumnya. 


  STATUS KONSERVASI



Pada tahun 2011, IUCN menetapkan status konservasi gajah Sumatera ke dalam kategori Critically Endangered (CR). Artinya, satwa ini berada diambang kepunahan. Status CR berada hanya dua tingkat dari status punah di  alam liar dan punah sepenuhnya.
Hukum Republik Indonesia untuk status konservasi gajah sumatera dalam sistem hukum di Indonesia termasuk satwa yang dilindungi oleh UU No.5 tahun 1990 dan PP 7/1999. Perlindungan diberikan karena ancaman terhadap kelangsungan hidupnya semakin besar. Ancaman terbesar datang karena rusaknya habitat karena berebut dengan lahan perkebunan dan pertanian. Sehingga sering kali terjadi konflik dengan manusia. Ancaman lain karena perburuan untuk diambil gadingnya.
Menurut catatan yang dihimpun dalam Workshop Konservasi Gajah pada tahun 2014 dan beberapa catatan dari FKGI, tercatat 28 gajah terbunuh di tahun 2012, 33 ekor di tahun 2013, 46 ekor di tahun 2014, 40 ekor di tahun 2015 dan 3 ekor pada 2 bulan pertama tahun 2016. Sekian kasus kematian gajah tersebut terkonsentrasi di Aceh, Riau dan Lampung, yang justru merupakan habitat terpenting gajah sumatera. Hal ini menjadikan status konservasi gajah sumatera dinaikkan dari yang tadinya Endangered menjadi Critically Endangered (Kritis).


  REPRODUKSI DAN PERILAKU SAAT BERKEMBANG BIAK
Secara umum gajah jantan akan mengalami musth setelah berumur sekitar 12-15 tahun. Gajah betina bisa melahirkan anak setelah berumur di atas 9-10 tahun.  Periode kehamilan mencapai 22 bulan. Bayi gajah sumatera yang baru lahir memiliki bobot tubuh sekitar 40-80 kg dengan tinggi 75-100 cm. Bayi tersebut akan diasuh oleh induknya hingga berumur 18 bulan. Dalam satu kali kehamilan biasanya terdapat satu bayi, namun dalam beberapa kasus ada juga yang melahirkan hingga dua bayi. Jarak waktu antar kehamilan berkisar 4-4,5 tahun.
Perilaku saat gajah jantan memasuki periode musth akan terjadi perubahan perilaku, nafsu makannya menurun, gerakannya lebih agresif dan suka mengendus-ngendus dengan belalainya. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti sering meneteskan urin, penis sering keluar dan dari dahinya mengeluarkan kelenjar berbau menyengat. Gajah sumatera sangat peka dengan bunyi-bunyian. Untuk melakukan perkawinan dan berkembang biak, gajah memerlukan suasana yang tenang dan nyaman. Suara alat-alat berat dan gergaji mesin sangat menganggu perkembangbiakan gajah.


  SIKLUS HIDUP GAJAH SUMATERA


Hewan cerdas ini memiliki umur rata-rata sampai 70 tahun. Hal tersebut menunjukan  bahwa gajah Sumatera lebih memliki umur yang panjang dibandingkan mamalia lainnya seperti badak, sapi, dan hewan darat bekaki empat lainnya.


  PERILAKU HIDUP


Gajah merupakan hewan sosial yang hidup berkelompok. Kelompok berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup gajah. Jumlah anggota kelompok sangat bervariasi. Tergantung pada kondisi sumber daya alam dan luas habitat. Gajah Sumatera bisa ditemukan dalam kelompok yang terdiri dari 20-35 ekor, tetapi juga ada kawanan yang hanya 3 ekor saja. Setiap kelompok dipimpin oleh seekor betina. Sedangkan yang jantan berada dalam kelompok untuk periode tertentu saja. Gajah yang tua akan hidup memisahkan diri dari kelompoknya hingga pada akhirnya mati.
Gajah termasuk binatang nokturnal yang aktif di malam hari. Hewan ini hanya membutuhkan waktu tidur selama 4 jam per hari dan terus bergerak selama 16 jam untuk menjelajah dan mencari makanan. Sisanya digunakan untuk berkubang dan bermain. Pergerakan gajah dalam sehari bisa mencapai areal seluas 20 km2. Idealnya kebutuhan luas areal untuk habitat gajah liar minimal 250 km2 berupa hamparan hutan yang tidak terputus.

https://alamendah.org/2014/04/28/gajah-sumatera-sang-raksasa-tiada-daya/ ( Diakses pada : 30 Mei 2017 pukul 21.30)


  SISTEMATIKA GAJAH SUMATERA

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Family : Elephantidae
Genus : Elephas
Spesies : Elephas maximus
Sub spesies : Elephas maximus sumatranus
https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_sumatera (Diakses pada : 30 Mei 2017 pukul 17.15)

Kamis, 02 November 2017

Krisis Pendidikan Berkarakter Celakalah Generasi Masa Depan

Krisis Pendidikan Berkarakter Celakalah Generasi Masa Depan
Artikel Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya



Bangsa Indonesia sedang dilanda krisis rasa nasionalisme, toleransi, semangat Bhineka Tunggal Ika serta nilai-nilai Pancasila, ini terbukti dengan banyaknya kasus-kasus konflik antara suku/ras, tawuran, amuk masa, narkoba, pornografi, bullying dan sebagai. Seperti konflik yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia saat ini ada yang belum selesai.                                                            
Ada beberapa hal yang membuat bangsa Indonesia jadi sangat miris. Pertama, musibah ini terkait langsung dengan generasi muda. Generasi muda adalah orang-orang yang akan menjadi penerus bangsa, yang akan memegang masa depan bangsa ini.
Yang kedua, peran generasi muda dalam konteks perjuangan dan pembangunan dalam sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan dan memegang peranan sentral, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi, perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual. Generasi muda saat ini cenderung melakukan kegiatan yang tidak berfaedah dan hanya demi kesenangan semata.
Yang ketiga, kondisi generasi muda sekarang cenderung apatis, tidak banyak berbuat dan hanya berusaha mempertahankan situasi yang ada tanpa usaha dan kerja keras melakukan perubahan yang lebih baik dan produktif atau bahkan cenderung tidak kreatif sama sekali karena para pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa nyaman, aman dan tentram seperti saat ini. Berbeda dengan generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana pergolakan kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan masalah yang dihadapi.


Mengapa bisa terjadi?
Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan dampak negatif dari gadget dan medialisasi yang telah salah dipergunakan oleh generasi muda untuk mengakses hal negatif. Selain itu, dampak dari bermain game online yang terdapat unsur kekerasan, pornografi, perjuadian, dan hal negatif lainnya yang ditiru dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu minimnya pengetahuan serta penerapan karakter kepada generasi muda sehingga mereka tidak menyadari bahkan mempedulikan dampak dari setiap perbuatannya yang menyimpang tersebut. Maka perlunya pendidikan karakter untuk selamatkan masa depan bangsa.
Pendidikan karakter menjadi hal yang sangat mendesak saat ini, terlebih dalam era globalisasi, teknologi, dan medialisasi ini. Perlunya penerapan dan penataan kembali nilai-nilai karakter pada masyarakat, terutama di sekolah sebagai tempat menuntut ilmu. Celakalah generasi muda masa depan bangsa ini apabila tidak memiliki karakter.

Lantas siapa yang yang harus berperan?
Keluarga berpotensi untuk mengembangkan karakter anak melalui ikatan emosi yang kuat antara orangtua dan anak. Pola pengasuhan dan prinsip-prinsip pengasuhan orang tua terhadap anak, seperti prinsip keteladanan diri, kebersamaan merealisasikan nilai-nilai moral, sikap demokratis dan terbuka, dan kemampuan menghayati kehidupan, menentukan apresiasi anak terhadap nilai-nilai disiplin diri yang ditanamkan.  Nilai-nilai tersebut berkaitan erat dengan kecerdasan emosi yang merupakan bagian dari pembentukan karakter anak yang utuh menyeluruh, cakap dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan dan cepat berubah, serta mempunyai kesadaran emosional dan spiritual, bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan.
Peran pemerintah merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembentukan karakter bangsa. Sebagai penyelenggara pemerintahan harus ikut dalam pengambil dan pelaksanan kebijakan yang menentukan berhasilnya pembangunan karakter bangsa. Terkait dengan menetapkan berbagai peraturan daerah (Perda) untuk memback–up pelasanaan pendidikan karakter di daerah yang dapat mendukung pelaksanaan pembentukan karakter bangsa dengan berbagai kebijakan umum yang memperkuat pengembangan program pendidikan karakter.  Oleh karena itu solusi pemerintah dalam mewujudkan generasi bangsa berkarakter, yaitu memperbaiki kurikulum yang ada di masing-masing sekolah.
Peran guru atau pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Guru merupakan teladan bagi siswa dan memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter siswa. Mengingat nilai-nilai tersebut merupakan makna dari sebuah gagasan yang telah dikenal luas dalam dunia Pendidikan secara luas dan menjadi semboyan dengan arti penting di tanah air terutama guru dalam mendidik muridnya.
”Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani”
Yang artinya ”Di Depan memberi contoh”, guru harus dapat memberikan teladan dan dapat menjadi panutan dengan.  memberikan contoh-contoh yang baik. "Di Tengah memberi Semangat", guru harus dapat memberikan inspirasi/motivasti berupa ide ketika berada diantara murid. "Di Belakang memberi Dorongan", seorang guru harus dapat memberikan dorongan dan juga arahan kepada peserta didik.
Dalam pendidikan yang harus disisipkan nilai-nilai berkarakter yang merupakan karakter utama bangsa ini serta nilai yang bermakna dalam pembelajaran melalui kurikulum. Seperti nilai-nilai religius, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan karakter religius akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini. Nilai nasionalisme, sangat diperlukan demi menciptakan masa depan yang senantiasamengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Mandiri, dalam berusaha percaya kepada kemampuan diri sendiri untuk menggapai prestasi dan cita-cita. Gotong royong, dalam membangun dan mencapai tujuan. dan integritas, karakter integritas akan menyembuhkan salah satu penyakit yang tumbuh subur hingga sekarang, yaitu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Pada akhirnya, rasanya kita sepakat bahwa pendidikan karakter telah menjadi kebutuhan dasar untuk menyelamatkan masa depan bangsa ini. Seperti buah pikiran Ki Hadjar Dewantara lainnya, “Dengan ilmu kita menuju kemuliaan.” Semoga bangsa ini dapat menuju kemuliaan sejati dengan pendidikan karakter. Tanpa adanya karakter, celakalah generasi masa depan bangsa ini. Perubahan itu memang susah, tetapi bukan berarti tidak usah.


Jumat, 19 Mei 2017

Artikel Ilmiah Mamalia Tupai

TUPAI Mamalia Kecil yang Lincah!
Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya

1. DESKRIPSI
a. Ciri-ciri umum



Tupai adalah segolongan mamalia kecil yang mirip, dan kerap dikelirukan, dengan bajing. Secara ilmiah, tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dari keluarga bajing. Tupai adalah pemangsa serangga, dan dahulu dimasukkan ke dalam bangsa insektivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut, sedangkan bajing dan bajing terbang termasuk bangsa Rodentia (hewan pengerat) bersama-sama dengan tikus. Perbedaannya dengan bajing yaitu, tupai mempunyai mempunyai kumis yang panjang. Moncongnya pun lebih pendek. Tupai merupakan hewan mamalia dan berdarah panas dan secara umum merupakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, seperti buah berkulit keras seprti buah kenari, chestnut, hazelnut, dab buah cemara.
b. Karakteristik tupai
Tupai dapat melompat dari ujung dahan ke dahan lain sejauh 4 meter. Pada saat melompat kaki depan dan belakang direnggangkan dan melayang serta ekor dipipihkan, dapat jatuh bebas dari ketinggian 9 meter dan mendarat dengan mulus di atas keempat kakinya. Tupai biasanya mengeluarkan bunyi yang nyaring utuk berkomunikasi dengan kumpulan atau ahli keluarganya apabila mereka mencari makanan atau diganggu musuh.
c. Habitat
Habitat Tupai hidup hampir semua habitat dari tropis hutan hujan ke semi keringpadang pasir, dan hanya menghindari daerah kutub tinggi dan gurun terkering. Tupai kebanyakan hidup di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara dan ada juga di Pulau Kalimantan (Borneo). Dari segi lokasi para tupai memilih bersarang di tempat atau pohon yang lebat dan terdapat banyak makanan. Tupai jantan dan betina yang tinggal dalam sarang bersama dan kemudian melahirkan anak. Sarang tupai terbuat dari ranting-ranting dan daun-daun kayu yang dibuat dikawasan agak tinggi atau di atas pohon sehingga dapat aman dari ancaman musuh seperti ular dan burung pemangsa.



d. Klasifikasi Tupai
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               :  Mamalia
Ordo                :  Scabdantia
Familia            :  Tupaiidae
Genus              :  Tupaia
Spesies            :  Tupaia sp.
2. MORFOLOGI


a. Bagian caput :
Terdapat organon visus (mata) yang  jeli untuk memperkirakan jarak yang tepat, mempunyai moncong bagian rima oris (mulut) terdapat satu pasang gigi seri yang terus berkembang (gigi) di masing-masing rahang atas dan bawah yang harus dibuat pendek dengan menggerogoti. Memiliki gigi yang dapat aus atau tanggal dan gigi yang aus ini akan segera digantikan dengan pertumbuhan gigi baru dan di bagian antara mulut dan nares anterior (hidung) yang tidak terlalu panjang terdapat kumis yang berperan dalam menjaga keseimbangan. Memiliki auriculae (daun telinga) yang tidak terlalu lebar dan terlihat porus acusticus axternus (lubang telinga).
b. Bagian servix :
Memiliki leher yang pendek.
c. Bagian Truncus :
Terdapat bagian abdomen (perut) terdapat papila mamae (putting susu) dan thorax (dada) berwarna putih, bagian dorsum (punggung) berwarna coklat, bagian kaki lebih panjang daripada bagian tangan, memiliki 4 jari dan dapat berdiri dengan dua kaki.
d. Bagian caudal :
Memiliki ekor yang panjang berumbai dan hampir sama panjang dengan badannya. Ekor berfungsi sebagai alat keseimbangan dan kemudi, sehingga memudahkan tupai melompat dari satu pohon ke pohon lain. Bagian perineum, yaitu daerah antara alat kelamin luar dan anus. Bagian glutea (pantat) berada di dekat caudal (ekor).

3. TOPOGRAFI
Topografi dari Tupai Persia (Sciurus anomalus). Garis putus-putus menunjukkan tepi omentum yang lebih besar yang meliputi sebagian besar organ rongga perut.


Keterangan :
1. Caecum (1a-1c) terletak di sisi kanan rongga perut, yaitu 1a taenia, 1b haustra, 1c incisura.
2.3. Ventrikulus yang menyambung dengan usus besar.
4. Hati (hepar)
5. Lambung (ventriculus)
6. Limpa.
7. Usus kecil (intestinum tanue)
8.9. Usus besar (intestinum crasum)
Sumber : http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0717-95022012000200027
 
Sumber : goldenrose20.blogspot.co.id
4. INTEGUMEN
Fungsi utama rambut adalah untuk pengatur panas tubuh (termoregulasi), pada mamalia tertentu rambut berfungsi sebagai organ indra, karena adanya anyaman akhiran saraf, misalnya vibrissae atau rambut sinus, dapat bergerak bukan karena adanya muskulus arektor pilorum tetapi adanya sinus-sinus darah. Pada penampang memanjang rambut dapat ditemukan bagian-bagian berikut
a. Epidermis, yaitu  bagian kulit terluar merupakan bagian kulit yang paling tebal, berfungsi sebagai melindungi kulit bagian dalam, sebagai indera peraba, dan penerut rangsangan dari luar
b. Dermis, bagian seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis yang terdapat bagian-bagian, yaitu :
a) Akar rambut, yang membantu pertumbuhan rambut serta sebagai penempelan pada lapisan dermis.
b) Bulbus rambut, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah papila dan folikel.
c) Folikel rambut ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut.
d) Matriks rambut
e) Papila rambut menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat, muskulus arektor pilorum, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
c. Lapisan subkutan, yaitu lapisan yang terdapat vena atau pembuluh darah.

5. SISTEM RESPIRASI
 Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
 
Sumber : http//squirrel-organs-diagram_

  Mekanisme pernafasan :



6. SISTEM DIGESTIVUS
Terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
Sumber : http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0717-95022012000200027

 
Sumber : http//squirrel-organs-diagram_
Mekanisme pencernaan :

7. SISTEM CORDIOVASCULER
Jantung berbilik empat pada mamalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.

Sumber : http://squirrel-organs-diagram_

Adapun mekanisme peredaran darah, yaitu :
 
Sumber : http://dosenbiologi.com/hewan/sistem-peredaran-darah-mamalia


8. SISTEM UROGENITAL
a. Uropoeticum
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=mekanisme+ekskresi+uropoetika+mamalia
Mekanisme eksresi :

b. Organa genitalia
a) Sistem genitalia feminine (betina)
 Organ reproduksi dalam betina terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina
b) Sistem genital masculina (jantan)
Organ reproduksi dalam jantan terdiri dari testis untuk menghasilkan sperma, testis, vas deferens dan kelenjar prostat.
Perbedaan organ-organ reproduksi betina dan jantan :                              
 
Sumber : 2Fperbedaan-antara-jantan-dan-betina 
c. Sistem reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya.  Perkembangbiakan tupai terjadi apabila tupai telah mencapai usia kematangan yang ideal untuk melakukan perkawinan biasanya pada usia tupai 2 bulan. Kehamilan tupai hanya sekitar 12-13 hari, tupai dapat beranak 1 - 4 ekor. Seminggu sebelum tupai melahirkan biasanya tupai mulai mencari pepohonan yang cocok untuk dijadikan sarangnya , sarang tupai biasanya terbuat dari ranting - ranting kecil dan di letikan jauh dari tanah, biasanya di pucuk sebuah pohon.
Perbedaan bagian luar alat kelamin betina dan jantan :

Sumber : cepsibo.wordpress.com
9. SISTEM NERVOSUM
a. Sistem nervosum
Pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.


10. MUSCULAR
Tupai sering melakukan kamuflase, terutama ketika di batang pohon. Tupai juga memiliki kecepatan berpindah dari pohon satu ke pohon lainnya, sehingga predator akan terkecoh. Tupai memiliki kemampuan untuk mengubah kaki mereka seratus delapan puluh derajat, yang memungkinkan untuk segera berlari menaiki pohon terdekat untuk melarikan diri. Tupai dapat dengan mudah berlari sepanjang dahan, bergantungan dengan kepala di bawah. Tupai dapat melompat dari ujung dahan ke dahan pohon yang lain sejauh 4 meter . Ketika melompat, ia meregangkan kaki depan dan belakangnya dan melayang. Sementara itu, ekornya yang dipipihkan untuk memelihara keseimbangan. Tupai bahkan dapat jatuh bebas dari dahan setinggi 9 meter di atas tanah dan mendarat dengan mulus di atas tanah dengan keempat kakinya.


11. SKELETON
 
Sumber : http://www.mathandsci.org/vb/thread49450.html
Sistem skeleton pada mamalia (tupai) di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Rangka aksial (sumbu tubuh)
Rangka aksial yang kita sebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah:
a) Tulang tengkorak (cranium)
Tulang tempurung (kranium), yaitu tulang dahi (Frontalis), Tulang ubun-ubun (Parietalis),Tulang pelipis (Temporalis),Tulang kepala belakang (Osipitalis), Tulang baji (Stenoid),  Tapis (Ethmoid).
Tulang wajah Tulang rahang atas (Maksilaris) ,Tulang hidung (Nasalis),Tulang pipi (Zigomatikus), Tulang air mata (Lakrimalis),Tulang langit-langit (Palatinus), Tulang konka nasalis inferior, Tulang rahang bawah (Mandibula), Tulang vomer.
b) Tulang hyoid
c) Tulang belakang (vertebrae), yaitu tulang leher (Serviks), tulang punggung (Thorax), tulang pinggang (Lumbar), tulang selangkang (Sacrum), dan tulang ekor (Koksigea)
d) Tulang dada (sternum)
Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung.
e) Tulang rusuk (costa)

Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae). Dibagi menjadi 2, yaitu:
Sternum (Manubrium, Gladiolus, Xifoid, Setelah dewasa ketiga tulang ini menyatu).
Costae (Tulang rusuk sejati  (7), Tulang rusuk palsu (3), Tulang rusuk melayang (2).
 
Sumber : http://squirrel-organs-diagram_
b. Rangka apendikuler (anggota tubuh)
Rangka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak.Rangka apendikuler terdiri atas bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, dan telapak kaki.Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki. Dan dibagi menjadi 2 :
a) Extremitas superior\
Tulang selangka (Klavikula), tulang belikat (Skapula), tulang pangkal lengan (Humerus), tulang hasta (Ulna), tulang pengumpil (Radius), tulang pergelangan tangan (Karpal), Tulang telapak tangan (Metakarpal), jari tangan (Falanges).
b) Extremitas posterior
Tulang paha (Femur), Tulang lutut (Patella), Tulang betis (Fibula), Tulang kering (Tibia), Tulang pergelangan kaki (Tarsal), Tulang telapak kaki (Metatarsal), dan Jari kaki (Falanges).

Minggu, 14 Mei 2017

Latihan Soal PISCES Zoologi Vertebrata



TES FORMATIF
1.      Terangkan tentang ditemukannya sistem klasifikasi, dan sebutkan para ahli yang terlibat didalamnya!
Jawab :
Para ilmuan di abad 17 dan 18 kebingungan ketika jumlah spesies yang mereka deskripsikan terus bertambah. Perlunya cara praktis untuk mengatur semua informasi tentang spesies dan menatanya dengan cara yang teratur sehingga mengakomodasikan penelitian dan referensi terhadap spesies tersebut Linnaeus dan ilmuwan lain mengembangkan “natural sistem” klasifikasi, spesies-spesies yang sama dikelompokkan ke dalam satu genus, berdasarkan karakter tertentu. Carolus Linnaeus mempelopori penamaan mahkluk hidup yang dikenal dengan Binominal Nomenkular. Pemberian nama ilmiah mahkluk hidup dengan bahasa latin dan terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukan genus dan kata kedua menunjukkan spesies. Kedua kata tersebut dicetak miring atau digaris bawahi. Huruf pertama pada genus menggunakan huruf besar dan huruf pertama pada spesies menggunakan huruf kecil. Contoh: Rana cancrivora. Tujuan dari adanya klasifikasi guna untuk memudahkan dalam mengelompokkan mahkluk hidup. Para ahli yang terlibat adalah Aristoteles mengemukakan tentang sistem dua kingdom yaitu plantae dan animalia, Ernst Haeckel mengemukakan sistem tiga kingdom yaitu monera, plantae, animalia, Copeland dan Whittaker mengemukakan sistem empat kingdom yaitu monera, fungi, plantae, animalia, Robert H. Whittaker mengemukakan sistem lima kingdom yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia. Terakhir Carl Woese mengemukakan sistem enam kingdom diaman Kingdom Monera dibagi menjadi dua kelompok yaitu archaebacteria dan eubacteria. Sehingga menjadi archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.

2.      Buatlah dalam bentuk tabel yang menunjukkan perbedaan dari subfilum Hemichordate, Urochordata, Cepahalochordata, dan Osteichthyes!
Hemichordate
Urochordata
Cepahalochordata
Osteichthyes
-       Tubuhnya lunak
-       Chordanya belum sempurna
-       Hidup di dasar laut pada pasir atau lumpur
-       Notokordnya berongga
-       Memiliki celah insang yang banyak disisi lateral
-       Contoh Balanoglosus ( cacing laut )
-       Tubuhnya pendek, tebal dengan selubung seperti kulit
-       Chorda saraf hewan ini tumbuh dengan baik di dalam ekornya, namun setelah dewasa akan menghilang
-       hewan dewasa memiliki lubang inkuren(oral) yang membawa air ke dalam ruang faringeal
-       serta memiliki lubang ekskuren(atrial) yang berhubungan dengan ruang faringeal melalui suatu celah
-       contoh Molgula sp.
-    Tubuh kecil pipih memanjang
-    Chorda sarafnya tumbuh dengan baik di bagian kepala dan akan tetap ada selama hewan ini hidup
-    Kulit ditutupi oleh sisik dermal yang pipih atau plat tulang, tapi kadang tidak bersisik
-    Rahang merupakan struktur yang komleks
-    Rangka terdiri atas tulang sejati
-    Ruang insang ditutupi dengan tiga tulang dermal besar (operculum)
-    Memiliki gelembung renang
-    Contoh : Cyprinus carpio

3.      Sebutkan persamaan dan perbedaan dari Chondrichthyes dan Osteichthyes!
Jawab :
a.      Adapun perbedaan diantara keduanya adalah :
a)    Chondrichtyes memiliki kerangka dari tulang rawan sedangkan Osteichthyes memiliki kerangka dengan tulang keras.
b)    Chondrichtyes tidak memiliki tutup insang (operculum) sedangkan pada Osteichthyes sudah memiliki tutup insang (operculum).
c)    Chondrichtyes memiliki sisik dengan tipe sisik plakoid sedangkan pada Osteichthyes memiliki sisik dengan tipe sisik sikloid.
d)    Pada chondrichtyes terjadi fertiliasi secara internal, bersifat vivipar dan ovovivipar sedangkan pada Osteichthyes terjadi fertilisasi secara eksternal (di luar tubuh) dan bersifat ovipar.
e)       Chondrichtyes memiliki usus yang pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama sedangkan pada Osteichthyes ususnya panjang dan ramping menggulung.
f)       Chondrichtyes cenderung hidup di air laut sedangkan Osteichthyes hidupnya di air tawar.
b.      Persamaan antara Chondrichthyes dan Osteichthyes sebagai berikut :
a)      Keduanya merupakan kelas dalam klasifikasi pisces.
b)      Hewannya sama-sama memiliki sisik.
c)      Terdapat rahang pada mulut.
d)     Memiliki gigi di dalam mulut.
e)      Alat kelaminnya terpisah.

4.      Buatlah skema classis Chondrichthyes. Berikan contoh spesiesnya!
Jawab :
5.      Tuliskan sistematika ikan tembakang, belut, gabus, gurame, sepat, dan nila!
Jawab :




. Sistematika
Ikan Tembakang
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Pisces
Sub kelas         : Teleostei
Ordo                : Labyrinthici
Sub ordo         : Anabantoidei
Famili              : Anabantidae
Genus              : Helostoma
Spesies            : Helostoma temminckii
Belut
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichthyes
Ordo                :  Synbranchiformes
Famili              : Synbranchidae
Genus              : Monopterus
Spesies            : Monopterus albus
Ikan gabus
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichythes
Ordo                : Persiformes
Famili              : Channidae
Genus              : Channa
Spesies            : Channa striata
Ikan gurame
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichythes
Ordo                : Perciformes
Famili              : Osphronemidae
Genus              : Osphronemus
Spesies            : Osphronemidae gorami

Ikan sepat
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Actinopterygii
Ordo                : Perciformes
Subordo          : Anabantoidei
Famili              : Osphronemidae
Subfamili         : Luciocephalinae
Genus              : Trichogaster
Spesies            : Trichogaster sp.

Ikan nila
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Osteichythes
Ordo                : Persiformes
Famili              : Cichlidae
Genus              : Oreochromi
Spesies            : Oreochromi niloticus



6.      Tuliskan sistematika ikan salmon, teri, kakap, dan tongkol!
Jawab :
Sistematika


 Ikan salmon
Kingdom : Animalia
Filum               :Chordata                            
Kelas               :  Actinopterygii                  
Ordo                : Salmoniformes                  
 Famili              : Salmonidae                      
Genus              : Oncorhynchus                  
Spesies            : Oncorhynchus masou  
Ikan teri
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Clupeidae
Genus : Stolesphorus
Spesies : Stolephorus Sp.

Ikan kakap
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelasa     : Actinopterygii
Ordo        : Perciformes
Famili      : Lutjanidae
Genus      : Lutjanus
Spesies    : Lutjanus campechanus

Ikan tongkol
Kingdom:        Animalia
Filum:  Chordata
Kelas:  Actinopterygii
Ordo:   Perciformes
Famili: Scombridae
Genus: Euthynnus
Spesies: Euthynnus affinis



Budidaya Jambu Kristal Unggul di Desa Agrowisata Desa Bantarsari

Mengulik Budidaya Si Jambu Tanpa Biji  Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya  Gambar 1. Perbedaan jambu kristal dengan jambu merah ...