Mengulik Budidaya Si Jambu Tanpa Biji
Oleh : Annisa Safira Intan Nurcahya
Gambar 1. Perbedaan jambu kristal dengan jambu merah
Sumber : Dokumentasi pribadi
Sudahkah anda mengenal jambu
kristal?
Jambu biji kristal
merupakan salah satu jenis jambu biji
yang banyak diminati oleh konsumen
Indonesia karena memiliki rasa yang
sangat manis dengan kandungan air
lebih banyak sehingga teksturnya agak
lembut dan renyah apabila dikunyah
seperti buah pir, ukurannya tergolong
lebih besar dari jambu batu lainnya,
dagingnya berwarna putih tebal dan
jumlah biji yang sangat sedikit dengan
demikian diberi nama sebutan jambu
biji kristal.
Tanaman ini berasal dari Brazilia
Amerika Tengah, lalu menyebar ke
negara Asia lainnya, seperti Indonesia.
Jambu biji saat ini telah dibudidayakan
dan menyebar luas di daerah Jawa.
Prihatman menjelaskan dalam sebuah
jurnal bahwa jambu tersebut kemudian
dilakukan persilangan melalui stek atau
okulasi dengan jenis yang lain, sehingga
mendapatkan hasil yang lebih besar
dengan keadaan biji yang lebih sedikit
bahkan tidak berbiji yang diberi nama
Jambu Biji Kristal. Jambu Biji Kristal
termasuk spesies Psidium guajava.
Desa Bantarsari Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor adalah
Desa Jambu Kristal Nasional yang
memiliki sektor perkebunan Jambu
Kristal terluas, hampir di setiap
kampung di daerah ini terdapat
perkebunan jambu kristal. Berdasarkan
hasil wawancara petani di daerah
Bantasari, cara yang tepat untuk
budidaya Jambu Kristal, yaitu dengan
beberapa tahap, yaitu tahap
penanaman, tahap pemeliharaan dan
tahap panen.
Gambar 2. Salah satu perkebunan jambu
kristal di Desa Bantarsari
Sumber : Dokumentasi pribadi
Pertama, tahap penanaman dengan cara
mencangkok tanaman jambu Kristal
sampai muncul akar biasanya sekitar 1
bulan lamanya. Hasil cangkok
dipindahkan kedalam polybag sampai
muncul daun pada batang. Lalu
dipindahkan ke dalam tanah hasil galian
sedalam 60 cm atau ½ m dan diberi
pupuk kandang, yaitu pupuk kambing.
Kedua, pada tahap pemeliharaan
tanaman jambu Kristal dilakukan
penyemprotan sebanyak 2 kali dalam 1
minggu, yaitu penyemprotan hormon
giberelin dan penyemprotan hama.
Membersihkan gulma di sekitar
tanaman juga perlu agar nutrisi
tanaman jambu Kristal terjaga dengan
baik. Dilakukan pemotongan pada setiap
pucuk tanaman jambu Kristal agar
muncul cabang-cabang baru. Dan
apabila telah tumbuh buah, dilakukan
pembungkusan dengan menggunakan
koran dan plastik transparan yang
berguna untuk melindungi jambu dari
gangguan hama.
Ketiga, tahap panen biasanya dilakukan
dalam 1 minggu sekali, tetapi dapat
lebih cepat panen apabila dalam musim
hujan, yaitu dalam waktu 3 hari. Cara
memanen dengan menggunakan gunting
untuk membuka pembungkus buah dan
dipotong bersama dahan dan daunnya
agar jambu tetap segar. Buah jambu
Kristal yang dapat dipanen memiliki
kriteria, diantaranya buah berukuran
besar, berwarna hijau muda atau
kekuningan dan tidak busuk atau
termakan oleh hama.
Gambar 3. Proses pemeliharaan jambu
kristal
Sumber : Dokumentasi pribadi
Kualitas tanah dan sumber air yang
dekat dengan perkebunan yang menjadi
faktor unggulnya jambu Kristal di
daerah yang akan dijadikan daerah
agrowisata jambu Kristal ini. Menurut
bapak Rafi sang petani Jambu Kristal
mengatakan “Keistimewaan jambu
Kristal di daerah Bantarsari, yaitu
terkenal dengan ukuran jambunya yang
lebih besar dengan jumlah biji yang
sangat sedikit dan rasanya lebih manis
dibandingkan jambu dari perkebunan
daerah lain. Mungkin hal yang menjadi
salah satu alasan daerah ini dinobatkan
sebagai Desa Jambu Kristal Nasional”.
Penanaman secara cangkok pun
berpengaruh terhadap rasa yang
menghasilkan rasa yang lebih manis dan
lebih banyak ditumbuhi buah.
suka deh buah ini
BalasHapusmacam macam roti kukus